Sabtu, 28 Januari 2012

bagi yg gk punya jam harap beli setelah baca cerita ini


Seorang pemuda sedang dalam perjalanannya kembali ke Jakarta dengan kereta
Senja Utama. Persis didepannya duduk seorang bapak. Setelah lama berdiam
diri, sambil menguap si pemuda bertanya kepada bapak tersebut, "Jam berapa
sekarang, Pak?"
Sebuah pertanyaan yang biasa kita tanyakan dimanapun, kapanpun dan kepada
siapapun khan??? Dan biasanya kita selalu dapat jawaban.
Namun kali ini sungguh diluar dugaan, si bapak diam saja. Mengira sang
bapak agak kurang pendengarannya, pemuda tersebut mengulanginya sampai 3
kali.
Namun si bapak diam tidak bergeming sedikitpun. Karena kesal, pemuda
tersebut langsung mencolek bapak tersebut dan berkata, Saya heran mengapa
bapak tidak menjawab pertanyaan saya?? Apa sich susahnya?
Si bapak bilang, "Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya
jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, sampai nanti kita
jadi akrab".
Si pemuda melongo mendengar ceramah bapak tadi. Terus dia tanya lagi, "Lalu
apa salahnya kalau kita akrab?" Si bapak bilang, "Nanti anak gadis dan
istri saya akan menjemput saya di Gambir,kalau kita akrab, nanti kita akan
turun sama-sama. Terus saya pasti mengenalkan mereka sama kamu."
Si pemuda tambah bingung dan penasaran. "Terus pak??" tanyanya lagi. "Istri
saya tuch orangnya baik sekali sama semua orang, nanti dia pasti nawarin
kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mandi di rumah saya, terus makan di rumah
saya.
Nanti lama-lama kamu bisa akrab sama anak gadis saya dan kamu bisa jadi
pacar anak saya. Lama-lama kamu bisa jadi menantu saya," katanya lagi.
Si pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung. Lantas dia tanya,
"Terus apa hubungannya sama pertanyaan saya yang pertama??"
Sambil berdiri bapak tersebut menjawab dengan lantang, "Masalahnya? ..,
SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU. JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar