Kamis, 09 Februari 2012

I B U . . .


Suatu ketika...
Seorang bayi siap dilahirkan ke dunia
Menjelang ditrunkan,
Dia bertanya pada Tuhan,
"PARA MALAIKAT DI SINI MENGATAKAN, BAHWA BESOK ENGKAU AKAN MENGIRIMKU KE DUNIA, TETAPI....BAGAIMANA CARA SAYA HIDUP DI SANA,SAYA BEGITU KECIL DAN LEMAH" ,KATA SI BAYI.
Tuhan pun menjawab:
"AKU TELAH MEMILIH SATU MALAIKAT UNTUKMU..IA AKAN MENJAGA DAN MENGASIHIMU
"TAPI DI SURGA APA YANG SAYA LAKUKAN HANYALAH BERNYANYI DAN TERTAWA INI CUKUP BAGI SAYA UNTUK BAHAGIA",DEMIKIAN KATA SI BAYI...
Tuhan pun menjawab:
"MALAIKATMU AKAN BERNYANYI DAN TERSENYUM UNTUKMU SETIAP HARI, DAN KAMU AKAN MERASAKAN KEHANGATAN CINTANYA DAN LEBIH BERBAHAGIA"..
Si bayi bertanya kembali:
"DAN APA YANG DAPAT SAYA LAKUKAN SAAT SAYA INGIN BERBICARA KEPADAMU?"
Sekali lagi Tuhan menjawab:
"MALAIKATMU AKAN MENGAJARKAN..BAGAIMANA CARA KAMU BERDOA"
Si bayi belum puas ia bertanya kembali:
"SAYA MENDENGAR BAHWA DI BUMI BANYAK ORANG JAHAT,SIAPA YANG AKAN MELINDUNGI SAYA"?
Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab:
"MALAIKATMU AKAN MELINDUNGIMU, DENGAN TARUHAN JIWANYA SEKALIPUN"
Si bayi melanjutkan pertanyaan lagi:
"TAPI SAYA AKAN BERSEDIH KARENA TIDAK MELIHAT ENGKAU LAGI"..
Dan Tuhan Menjawab:
"MALAIKATMU AKAN MENCERITAKAN KEPADAMU TENTANG AKU, DAN AKAN MENGAJARKAN BAGAIMANA AGAR KAMU BISA KEMBALI KEPADAKU, WALAUPUN SESUNGGUHNYA AKU SELALU BERADA DI SISIMU"..
SAAT ITU SURGA BEGITU TENANGNYA...SEHINGGA SUARA DARI BUMI DAPAT TERDENGAR DAN SANG ANAK DENGAN SUARA LIRIH BERTANYA:
"TUHAN..........JIKA SAYA HARUS PERGI SEKARANG, BISAKAH ENGKAU MEMBERITAHUKU, SIAPA NAMA MALAIKAT DI RUMAHKU NANTI"?
Tuhan menjawab:
"KAMU DAPAT MEMANGGIL NAMA MALAIKATMU.....
I B U ..."
KENANGLAH IBU YANG MENYAYANGIMU..
UNTUK IBU YANG SELALU MENETESKAN AIR MATA KETIKA KAU PERGI...
INGATKAH ENGKAU KETIKA IBUMU RELA TIDUR TANPA SELIMUT DEMI MELIHATMU TIDUR NYENYAK DENGAN DUA SELIMUT MEMBALUT TUBUHMU..
INGATKAH ENGKAU..KETIKA JEMARI IBU MENGUSAP LEMBUT KEPALAMU?
DAN INGATKAN ENGKAU KETIKA AIR MATA MENETES DARI MATA IBUMU KETIKA IA MELIHATMU TERBARING SAKIT...
SESEKALI JENGUKLAH IBUMU YANG SELALU MENANTIKAN KEPULANGANMU DI RUMAH TEMPAT KAU DILAHIRKAN..
KEMBALILAH...MOHON MAAF...PADA IBUMU YANG SELALU RINDU AKAN SENYUMANMU..
JANGAN BIARKAN KAU KEHILANGAN SAAT-SAAT YANG AKAN KAU RINDUKAN DI MASA DATANG,KETIKA IBU TELAH TIADA...
TAK ADA LAGI DI DEPAN PINTU YANG MENYAMBUT KITA...,TAK ADA LAGI SENYUMAN INDAH...TANDA BAHAGIA..
YANG ADA HANYALAH KAMAR KOSONG TIADA PENGHUNINYA..YANG ADA HANYALAH BAJU YANG DIGANTUNG DI LEMARINYA..
TAK ADA LAGI..DAN TAK AKAN ADA LAGI.. YANG AKAN MENETESKAN AIR MATA MENDO'AKANMU DISETIAP HEMBUSAN NAFASNYA..
PULANG..DAN KEMBALILAH SEGERA...PELUKLAH IBU YANG SELALU MENYAYANGIMU..
CIUMLAH KAKI IBU YANG SELALU MERINDUKANMU DAN BERIKANLAH YANG TERBAIK DI AKHIR HAYATNYA..
KENANGLAH CINTA..DAN KASIH SAYANGNYA....


Cinta itu . . . . .


Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9.30 seorang pria berusia 70-an datang utk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi. Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru.
Pekerjaan yg tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter aku memutuskan untuk melakukannya sendiri. Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru.
Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari.
Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakir. Aku sangat terkejut dan berkata, ” Dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal lagi ?”
Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tangan ku sambil berkata, ” Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan ?”
Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan ku masih tetap merinding, ” Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku. ” Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.
Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.
Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.
"moga dapat menjadi sebuah pelajaran buat qt"

KARENA KAU TULANG RUSUK KU...


Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Galih dan Ratna duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Ratna pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Ratna : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini? Galih : Kamu dong? Ratna : Menurut kamu, aku ini siapa? Galih : (Berpikir sejenak, lalu menatap Ratna dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”
Setelah menikah, Ratna dan Galih mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan.
Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Suatu hari, di akhir sebuah pertengkaran, Ratna lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, ia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!”
Galih sangat membenci ketidakdewasaan Ratna dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”
Tiba-tiba Ratna terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Galih, seakan tak percaya pada apa yang telah ia dengar.
Galih menyesal akan apa yang sudah ia ucapkan. Tetapi, seperti air yang tumpah, ucapan itu tidak mungkin diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Ratna kembali ke rumah dan mengambil barang – barangnya, bertekad untuk berpisah.
“Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing – masing.”
Lima tahun berlalu. Galih tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Ratna.
Ratna pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula, dan Galih yang tahu semua informasi tentang Ratna , merasa kecewa, karena tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Ratna tidak menunggunya.
Di tengah malam yang sunyi, saat Galih meminum kopinya, ia merasakan sakit di dada. Tapi ia tak sanggup untuk mengakui bahwa ia merindukan Ratna.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka saling tak mau lepas.
Galih : Apa kabar? Ratna : Baik. Apakah kamu sudah menemukan tulang rusukmu yang hilang? Galih : Belum. Ratna : Aku terbang ke Manado dengan penerbangan berikut. Galih : Aku akan kembali 2 minggu lagi.
Telepon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor teleponku, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Ratna tersenyum manis dan berlalu, “Selamat tinggal.”
Seminggu kemudian, Galih mendengar bahwa Ratna mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia.
Malam itu, sekali lagi, Galih mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dada.
Akhirnya ia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ratna, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya ia patahkan.
Sahabatku, Kisah di atas saya terima via email beberapa waktu lalu dan merupakan kisah saduran dari luar negeri. Saya mencoba merubah nama dan tempat agar lebih Indonesia.
Sahabatku,
Ada beberapa hal yang bisa diambil, antara lain adalah memang menurut Islam dan Kristen, wanita diciptakan dari tulang rusuk pria.
Dalam Islam ada hadits shahih, dimana diriwayatkan Rasulullah pernah bersabda,
“Nasihatilah perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kau luruskan dengan paksa, ia akan patah. Dan jika kau biarkan, ia akan tetap bengkok. Karenanya, nasihatilah perempuan.” (Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Banyak penafsiran tentang makna hadits di atas menurut para Ahli Hadits, tapi saya cenderung memilih penafsiran dari Prof Ali Mustafa Yakub, dimana wanita itu diciptakan seperti sifatnya tulang rusuk lelaki. “Jadi sifatnya saja. Sifat dari tulang rusuk itu bengkok, gampang patah.”
Saya tidak akan memperpanjang hadits tersebut.
Sahabatku,
Hikmah lain dari kisah di atas adalah bahwa kadang kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Marah kepada istri/suami dan akibatnya sering kali fatal. Seringkali penyesalan itu datang belakangan, akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat.
Karena itu jangan anda mudah marah kecuali jika memang itu sangat perlu. Jagalah dan sayangilah orang yang Anda cintai dengan segenap hati anda. Sebelum Anda mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu, apakah kata – kata yang Anda ucapkan akan menyakiti hati orang yang Anda cintai. Jika iya, maka sebaiknya jangan Anda ucapkan. Karena akan semakin besar risiko Anda kehilangan orang – orang yang Anda cintai. Jadi sebaiknya berpikirlah dahulu, apakah kata – kata yang akan Anda ucapkan sebanding dengan akibat yang akan Anda terima.
Sahabatku, Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Rasulullah sangat melarang kita marah – marah. Dalam hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda,
“Paling dekat dengan aku kedudukannya di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya; dan sebaik – baik kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. Ar-Ridha)
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda,
”Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji, atau berkata busuk.” (HR. Bukhari dan Al Hakim)
Dari hadits di atas jelaslah seorang yang pemarah bukanlah seorang muslim; dan juga bukan seorang mukmin, karena orang – orang takut mendekat dan kena marah olehnya.
Ketika marah pun, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar bisa menahan diri.
Rasulullah bersabda,
“Orang yang kuat bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” Muttafaq Alaih.
Dikisahkan bahwa ada seseorang berkata,
“Wahai Rasulullah, berilah aku nasihat. Beliau bersabda, “Jangan marah.” Lalu orang itu mengulangi beberapa kali, dan beliau bersabda, “Jangan marah.” (Riwayat Bukhari).
Wallahualam bissawab


Diunggah dari cataan saudariku : Nona Giza

Hidup Itu Indah


Pertama kalinya aku hadir di dunia ini…
Aku tak mengerti apa-apa..
Lemah, dan sungguh rentan..
Tak ada impian dan harapan..
Menitipkan jiwa raga pada dua insan…
Rengekan tangisku menginginkan sesuatu..
Terkadang mereka tak mengerti apa yang kuhendaki..
Dengan hangat mereka menjagaku..
Dengan sejuta impian mereka, kelak aku mampu membanggakan mereka..
Perlahan aku mulai mengerti..
Bahasa mereka, kelakuan mereka,..
Entah saat mereka mendengar aku berkata “mama.. papa” yg mereka ajarkan padaku
Ada kebahagian tersendiri disana..
Dipegangnya tanganku, dan mencoba berdiri..
Dari merangkak, aku mulai terbiasa menggunakan kedua kakiku..
Dan perlahan pula aku mampu berjalan seperti mereka..
Aku berjalan dan berlari mendapatinya..
Seumur biji kacang tanah..
Aku mulai mengerti..
Aku berada dimana, dan siapa mereka..
Entah jika tak ada mereka, aku seperti apa..
Diberinya aku sebuah pemikiran baru..
Diajarkannya aku ada impian yang harus dituju..
Dimasukinya pikiranku akan hal-hal yang baru..
Waktu itu aku menjawab “ingin seperti dia” (sambil menunjuk kartun televisi)
Perlahan aku cukup besar..
Kini impian nyata itu ada..
Dan dalam meraih impian itu, aku harus melanjutkan perjalanan yang panjang..
Perjalanan yang harus aku ketahui, bahwa pengetahuan yang tak ada batasnya..
Hari berlalu demikian cepatnya..
Aku mendapati diriku..
Dengan raga yang dewasa,,
Aku mulai merasakan, mengartikan sebuah cinta…
Cinta pertama..
Membuatku mengerti kertas dan pena..
Menuliskan sebuah bait kata yang indah..
Yang menjelma sebuah gambaran diri, wanita yang kupuja..
Cinta pertama..
Membuat tanganku, memelodykan syair..
Menjadikannya sebuah lagu yang merdu dan indah..
Cakrawala senja pun menjadi temanku satu-satunya..
Perlahan,..
Ada benci, ada pertengkaran, ada perselisihan..
Yang membuatku kehilangan akal sehatku..
Aku membutuhkan seseorang untuk bicara..
Tuhan nampak dekat sekali denganku..
Aku bicara dengan Dia dalam hening doa..
Tentang sejuta impian dan jawaban setiap pertanyaan..
Dijawabnya dengan lantang dan misteri,..
Datang seseorang..
Dia hadir saat aku putus asa..
Dia menopangku saat aku terjatuh..
Namun itu bukan cinta, tetapi itu dinamakan persahabatan…
Persahabatan..
Ibarat satu pohon yang hidup di tengah padang gurun, peluh dan sesak..
Mendabakan hujan, namun hujan tak akan pernah hadir..
Angin datang dengan kesejukan alami, menghapus keringat sang pohon..
Persahabatan..
Ibarat kertas yang bertuliskan kepercayaan, ketulusan dan pengorbanan..
Jika kertas terbakar, tersobek, dan basah..
Maka semuanya sirna, bahkan bisa lebih buruk, membakar yang lainnya..
Ya, kembali aku mendapati diriku..
Mempelajari apa yang terjadi..
Cinta itu adalah sebuah kehidupan..
Ada denyut, bernafas, berfikir, mendengar, melihat, dan merasakan..
Cinta itu adalah perasaan dan logika yang bersatu..
Ada kesabaran, ketulusan, kepercayaan,
Tak pernah menghitung kesalahan dan slalu memaafkan..
Dan besarnya cinta, kau akan tahu saat akan kehilangan..
Ibarat cawan anggur..
Yang disetiap tetesannya mampu menghidupkan semua yang telah mati..
Yang disetiap tenggukannya mampu mengenyangkan perutmu, dan tak pernah lapar lagi..
Yang disetiap aromanya mampu mengubah semua yang buruk menjadi lebih baik..
Ada sebuah pelajaran tersendiri..
Saat aku harus kehilangan..
Itu yang dinamakan keikhlasan..
Sulit sesulit mencengkeram bintang di langit..
Keikhlasan bukan hanya melepaskan sesuatu..
Melainkan penuh pengorbanan, dan tulus..
Menghempaskan impian ke tanah, dan bermimpi kembali..
Aku harus melakukan itu untuk yang terbaik..
Namun sesuatu yang terbaik bukan berarti sesuatu yang sempurna..
Namun sesuatu yang terbaik bukan berarti sesuati yang seperti impian kita..
Sesuatu yang terbaik adalah jawaban suci dari Tuhan..
Adalah sebuah titik dan sebuah takdir..
Kembali aku mendapati diriku sendiri..
Setelah semua yang telah terjadi..
Aku lahir, belajar, bermimpi, bercinta dan bersahabat..
Aku sakit, bahagia, tertawa, menangis..
Selayaknya hidup itu indah..
Tuhan menjawab setiap pertanyaan kita.
Tak selalu seperti yang kita impikan, melainkan yang terbaik..
Doa dan berjuang adalah sebuah pondasi, karena keyakinan adalah awal dari sebuah perjuangan..
Jika memiliki impian, pegang dan jangan pernah lepaskan..
Tak cukup puas dengan hanya merasakan pasir pantai di kakimu..
Kau harus mampu mendengar ombaknya, merasakan hangat Cakrawala senja..
Melihat burung laut yang bersautan, dan buih putih di batasan pantai..
Dan jika impian itu harus sirna..
Ada yang sulit, namun kau harus lakukan..
Untuk yang terbaik..
Keikhlasan..
Hingga suatu saat kau akan mengatakan pada dirimu..
“aku sungguh Bahagia.. Syukur pada Tuhan..”

Diambil dari catatan saudara saya : Awie Ar-Rohman